Diana Rikasari Rilis Buku Best Seller {88LOVELIFE}

Diana Rikasari Rilis Buku Best Seller {88LOVELIFE} -Sukses dengan buku #88LOVELIFE Vol.01 tentang Dream, Vol.02 Passion dan Vol.03 tentang Priority, penulis Diana Rikasari dan ilustrator Dinda Puspitasari merilis lagi buku serupa. Kali ini mereka mengangkat Self-Acceptance atau penerimaan diri.

“Sebenernya aku kaget buku aku menjadi best seller, menang berbagai penghargaan. Aku senang mendapatkan respon yang positif seperti itu. Maka dari itu aku dan Dinda memutuskan untuk membuat buku Vol.02, 03 dan sekarang 04,” ujar Diana Rikasari saat ditemui di peluncuran buku #88LOVELIFE Self-Acceptance di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2019). http://nahjbayarea.com/

Diana memilih tema penerimaan diri yang saat ini memang sedang jadi topik hangat di media sosial. Wanita yang kini tinggal di Swiss itu juga merasa tema tersebut sangat sesuai dengan kondisinya sekarang.

“Aku bisa relate karena tahun 2018 salah satu terberat dalam hidup aku, banyak perubahan di hidup aku. Aku belajar menerima itu semua. Aku pindah ke luar negeri dan melahirkan di sana. Aku merasa menulis buku ini merupakan proses healing aku. Seperti menasehati diri sendiri,” tutur Diana yang juga dikenal sebagai fashion blogger itu.

Diana mengaku membutuhkan waktu lebih lama untuk menulis volume keempat #88LOVELIFE dibandingkan tiga buku sebelumnya yang sudah dirilis. Dia merasa kesulitan karena tema kali ini adalah tentang penerimaan diri di mana dirinya harus menasihati dirinya sendiri.

“Karena untuk menasehati diri sendiri dengan kata-kata yang bijaksana itu sangat susah. Aku sendirinya belum bisa melaksanakannya,” katanya.

Bagi Diana buku terbaru #88LOVELIFE ini lebih spesial karena benar-benar terkait dengan apa yang terjadi di kalangan anak muda. Dia juga mengakui ada banyak topik yang terkesan sedih karena memang demikianlah penerimaan diri itu terjadi. Butuh proses termasuk kesedihan yang harus dilalui.

“Aku angkat bukan dalam tujuannya kita jadi sedih tapi supaya memang sadness itu bagian dari hidup, kita harus bisa move on, tetap happy dan bersyukur,” ujar wanita yang diabadikan menjadi patung lilin di Museum Sejarah dan Etnologi, St. Gallen (HVM), Swiss itu.

Tantangan menulis buku #88LOVELIFE Vol.04 bukan hanya dirasakan Diana sebagai penulis, Dinda Puspitasari yang menjadi ilustrator untuk buku tersebut juga merasakan hal serupa. Dia sempat merasa ilustrasi-ilustrasi yang dibuatnya sudah pernah dibuatnya sebelumnya. Akhirnya buku tersebut pun selesai dengan waktu yang meleset dari target karena dia membutuhkan waktu untuk membuat ilustrasi yang sesuai dengan teman Self-Acceptance.

“Makanya aku sempet liburan dulu dan kerjain yang lain dan lama-lama aku sendiri lagi, melalui di mana Self-Acceptance ini merupakan tantangan buatku. Jadi untuk mengobati itu, aku kebanyakan nulis jurnal. Aku lebih jujur ke diri sendiri dan lebih lepas,” tutur Dinda.